Rabu, 16 Juli 2008

SYUFU TAESYUKHAN

LATAR BELAKANG BERDIRINYA

SYUFU TAESYUKHAN



HANKAM (Menciptakan Rasa Aman)

Setiap makhluk hidup membutuhkan pertahanan untuk mempertahankan hidup dan untuk menciptakan rasa aman dalam hidup.

Begitu pun dengan manusia, pertahanan dan keamanan (HANKAM) merupakan hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan semua k

erajaan, semua Negara pasti

ada unsure HANKAM-nya.

Tanpa HANKAM sebu

ah Negara tidak ada apa-apanya, tanpa HANKAM juga Negara lain akan mudah mempermainkan Negara tersebut, menciptakan kekacauan, menjajah, bahkan mengambil alih / merebut Negara tanpa HANKAM itu.

Tetapi apabila sebuah Ne

gara mempunyai unsure HANKAM, maka Negara lain tidak akan mudah mengacak-acak, bahkan mempermainkan Negara itu sendiri. Justru dengan membentuk unsur HANKAM yang baik Negara lain akan menghormati, sehingga keadaan didalam negeri pun akan terjaga dan akan menciptakan stabilitas Negara yang baik pula.

Dalam sebuah perusahaan dan perumahan, kebutuhan akan tercip

tanya rasa aman itu bisa dilihat dan dibuktikan dengan adanya Satuan Pengamanan (SATPAM). Bahkan dikalangan sipil pun kebutuhan akan rasa aman itu bisa dibuktikan dengan adanya Pertahanan Sipil (HANSIP).


Beladiri

Berbicara HANKAM berarti kita sedang berbicara Beladiri. Dari sejak dahulu kala semua kelompok mempelajari Beladiri dengan tujuan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan kelompoknya.

Shaolin terbentuk dari hasil kebutuhan para biksu yang selalu mendapat gangguan dari kelompok-kelompok yang tidak senang kepada perilaku para Biksu.

Samurai adalah salah satu HANKAM-nya di kerajaan Jepang, d

an masih banyak lagi Beladiri lain yang pada intinya diperuntukkan bagi kelangsungan hidup kelompok masing-masing.

SYUFU TAESYUKHAN

ISLAM merupakan satu-satunya agama yang menuntun manusia agar selamat didunia dan diakhirat, sehingga substansi dari pengertian Akhlakul Karimah dapat terwujud dengan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Maka konsekuensi dari hal itu semua tidak akan lepas dari berbagai halangan dan rintangan yang selalu saja hadir setiap kita akan mengamalkannya.

Mereka tidak senang akan ajaran yang mulia ini, mengganggu dari berbagai sector dengan maksud agar manusia jauh dari petunjuk Allah SWT, salah satu tindakan yang dilakukannya adalah sebagai bukti ketidak senangan mereka terhadap

Islam yaitu dengan cara melakukan penyiksaan dan pembunuhan.

Untuk menciptakan rasa aman dikalangan kaum muslimin maka para pendekar dan pendakwah membentuk Beladiri.

Di Cina, Islam masuk sekitar abad ke 2 hijrah, para pen

dakwah dan pendekar muslim di sana meramu suatu bentuk Beladiri hasil perpaduan beladiri-beladiri pada masa itu. Itulah Syufu, yang kemudian disempurnakan namanya dengan lengkap yaitu Syufu Taesyukhan.

Dikaji dan Ditempa disuatu tempat di daerah Cina bag

ian utara, sehingga Beladiri ini sering disebut juga Kumfu Utara, Sy

ufu Taesyukhan 100 persen olahraga Beladiri, membentuk tubuh menjadi sehat dan kuat, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, amalan-amalan tertentu yang mempraktekan perbid’ahan dalam pelatihanya.

Mereka yang berlatih di Syufu menjalankan ajaran Islam dengan Pengetahuan Maksimal sesuai petunjuk Rosulullah, tidak dilebihkan atau dikurangi. Beladiri ini diwakafkan agar tidak menjadi milik seseorang, Beladiri ini milik kaum muslimin, dimaksudkan agar tercipta rasa aman dikalangan kaum muslimin pada khususnya yang selalu mengalami gangguan dari mereka yang tidak senang terhadap ajaran mulia ini dan untuk seluruh alam pada umumnya.

Syufu Taesyukhan Di Indonesia

Sekitar abad ke 13 Syufu Taesyukhan masuk ke Indonesia, Riau adalah salah-satu daerah yang tercatat pada abad ini, bahasa asli Syufu yaitu bahasa Urwun yaitu bahasa campuran dari bahasa Cina, Arab, Mongol dan daerah-daerah di sekitar perbatasan Cina Utara. Bahasa Urwun itu adalah bahasa yang tertulis dalam kitab Syufu, kemudian

baru diterjemahkan oleh Hang Nendra Abu Bakar pada abad ke 13 ke dalam bahasa Melayu, dan jadilah Kitab Syufu sekarang dengan literature berbahasa melayu kuno.

Catatan perjalanan Syufu seolah hilang dan baru terlihat secara samar pada masa Orde Lama, dikatakan samar karena Beladiri ini muncul ke permukaan tetapi diberikan hanya kepada kalangan asal beladirinya, sementara pemerintah pada waktu itu melarang orang pribumi/penduduk asli mempelajari beladiri asing ini.

Pada masa Orde Baru, mulailah muncul Beladiri ini, karena kebijakan pemerintah pada orde ini membolehkan orang pribumi untuk mempelajari Beladiri Asing, selain itu juga dikarenakan adanya tuntutan dari berbagai kalangan untuk meningkatkan kualitas SDM Muslim, serta mengantisipasi beladiri-beladiri yang berlabel Islam tetapi pada prakteknya jauh dari aturan Islam. Maka pada sekitar tahun 1999 Beladiri ini mendaftarkan diri sebagai Beladiri yang legal, pada perkembangan berikutnya Syufu Taesyukhan membuat AKTA pada Notaries GINA RISWARA KOSWARA SH,tepatnya pada tanggal 14 januari 2002 dengan nomor AKTA yaitu no.8 dengan berasaskan Islam.

Sinergi

Pelatihan ini diberikan secara cuma-cuma/gratis bagi mereka yang tid

ak mampu, dan bagi mereka yang diberi kelebihan harta oleh Allah Swt pelatihan ini merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan sebagian hartanya agar tarbiyyah yang telah berjalan dapat lebih dimaksimalkan.

Sinergi, adalah kalimat yang paling tepat untuk kolaborasi ini, anda (para agniya) berjuang dalam Islam dengan harta, dan kami berusaha dengan tenaga dan pikiran.

Bagi para Tamid yang telah sukses dalam bidang ekonomi, kami Zho Lanah Syufu Taesyukhan siap menerima partisipasi anda dalam pembangunan Sekretariat Zho Lanah Syufu Taesyukhan.

Berapapun sumbangan yang anda berikan sangat berarti bagi kelangsungan Tarbiyyah / pendidikan ini.

Salurkan partisipasi anda demi tercapainya peningkatan SDM Muslim pada No. Rek. 7481 4389 BNI CAB UPI atas nama Toto Sutarto Gani Utari

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mohon lebih rinci lagi...
nur yaqin (tamid syufu)

anzal syaamil alfaqh mengatakan...

cabang syufu taesyukhan, ada banten ada tidak?

:) mengatakan...

Bukanya Gaboleh di sebar